Beranda / Artikel

Dampak Perceraian Terhadap Psikologis Anak​

Artikel / 02 Mei 2024

Perceraian adalah peristiwa yang mengubah dinamika keluarga secara drastis, terutama bagi anak-anak yang berada di tengah-tengahnya. Dalam beberapa kasus, dampaknya bisa sangat besar terhadap kesejahteraan psikologis anak-anak. Dalam hal ini akan menggali dampak-dampak tersebut serta memberikan wawasan tentang bagaimana mengatasi tantangan tersebut.

1. Ketakutan dan Kecemasan

Anak-anak sering kali mengalami ketakutan dan kecemasan saat orang tua mereka bercerai. Mereka mungkin takut kehilangan salah satu orang tua, atau merasa bersalah atas perceraian tersebut. Kecemasan ini bisa memengaruhi kinerja akademis mereka dan hubungan sosial dengan teman sebaya.

2. Perasaan Kesepian dan Terasing

Perceraian bisa membuat anak merasa terasing atau kesepian. Mereka mungkin merasa bahwa mereka tidak lagi memiliki keluarga yang utuh, dan ini bisa menyebabkan perasaan isolasi dan kesepian yang mendalam.

3. Perubahan dalam Perilaku

Anak-anak juga dapat menunjukkan perubahan dalam perilaku mereka setelah perceraian orang tua mereka. Ini bisa termasuk penarikan diri, perilaku agresif, atau perubahan suasana hati yang tiba-tiba. Mereka mungkin juga menunjukkan penurunan minat dalam aktivitas yang mereka nikmati sebelumnya.

4. Kesulitan Mengatur Emosi

Perceraian orang tua dapat membuat anak kesulitan mengatur emosi mereka. Mereka mungkin mengalami gejolak emosi yang kuat, termasuk kemarahan, kesedihan, atau kebingungan. Tanpa dukungan yang tepat, ini dapat menyebabkan masalah psikologis yang lebih serius di kemudian hari.

5. Masalah Kesehatan Mental

Dalam beberapa kasus, dampak psikologis perceraian dapat berlanjut menjadi masalah kesehatan mental yang lebih serius, seperti depresi atau kecemasan yang persisten. Ini menunjukkan perlunya mendukung anak-anak secara emosional dan memberikan bantuan profesional jika diperlukan.


Meskipun perceraian dapat memiliki dampak yang signifikan pada psikologis anak, ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk membantu mereka menghadapinya :

1. Komunikasi Terbuka

Buka ruang untuk anak-anak untuk berbicara tentang perasaan mereka terkait perceraian, dan pastikan mereka merasa didengar dan dipahami.

2. Konseling Keluarga

Konseling keluarga dapat menjadi sarana yang efektif untuk membantu keluarga beradaptasi dengan perubahan dan memperkuat hubungan antara orang tua dan anak-anak.

3. Konseling Individu
Memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk berbicara dengan seorang konselor atau psikolog anak-anak dapat membantu mereka mengatasi perasaan mereka dengan cara yang sehat dan konstruktif.

4. Kontinuitas dan Stabilitas

Menciptakan rutinitas yang konsisten dan lingkungan yang stabil dapat membantu anak-anak merasa aman dan terjaga di tengah-tengah perubahan.

5. Dukungan Sosial

Dukungan dari keluarga yang luas, teman-teman, dan komunitas dapat membantu mengurangi perasaan kesepian dan isolasi yang mungkin dialami anak-anak.
Dari pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perceraian dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesejahteraan psikologis anak-anak. Namun, dengan dukungan yang tepat dari orang tua, keluarga, dan profesional, anak-anak dapat mengatasi kesulitan ini dan berkembang secara sehat. Penting bagi orang tua untuk tetap peka terhadap perasaan anak-anak dan memberikan lingkungan yang mendukung bagi pertumbuhan dan perkembangan mereka.

Scroll to Top